DIGTALPOS.com, Bontang – 2 bulan jelang Hari Raya Idul Adha 1443 hijriah, penyakit mulut dan kuku (PMK) merebak disejumlah daerah.
Penyakit yang menyerang sapi ternak ini membuat pemerintah harus memutar otak guna mengantisipasi kelangkaan sapi jelang hari raya kurban.
Di Bontang sendiri, Wali Kota Basri Rase telah mengintruksikan Organsisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, untuk lebih selektif dalam memonitoring sapi yang masuk dari luar daerah. Upaya ini dilakukan guna mencegah PMK masuk ke Kota Taman (sebutan Bontang).
“Saya sudah minta bu sekda dan dinas terkait guna menindak lanjut surat dari gubernur, jangan sampai ada kelangkaan sapi jelang lebaran,” Kata Wali Kota Bontang Basri Rase, saat ditemui di Gedung Auditorium Taman 3 Dimensi, Selasa (31/05/2022).
Orang nomor satu di Kota Bontang ini menambahkan, jika melihat dari kebutuhan dan ketersediaan sapi yang ada, saat ini belum memungkinkan untuk Bontang melakukan pembatasan terhadap pasokan sapi dari luar daerah.
Kendati tidak melarang pasokan sapi dari luar, namun ada beberapa prosedur yang harus dilalui bagi para pemasok sapi.
Upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi kelangkaan serta mencegah penyakit mulut dan kuku masuk di Kota Bontang.
“Sebelum masuk ke Bontang, sapi-sapi tersebut harus sudah menjalani karantina selama 14 hari di kota asal, pun saat masuk kesini (Bontang) harus kembali di karantina 14 hari, kalau sehat baru boleh di edarkan atau dijual,” tandasnya.