YukExplore UMKM Indonesia Binaan YDBA di Bontang & Paser Kalimantan Timur

Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Bessai Berinta Kota Bontang, Suryo Aji saat memperlihatkan produk UMKM Kuliner 2Nay yang didisplay di Galeri LPB dalam kegiatan #YukExplore UMKM Indonesia yang diselenggarakan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) (ist)

Jakarta – Untuk mengenal lebih dalam dan mengetahui keberlanjutan usaha UMKM Indonesia, khususnya binaan Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), hari ini 29 Maret 2022 YDBA menyelenggarakan kegiatan #YukExplore UMKM Indonesia.

#YukExplore UMKM Indonesia kali ini diadakan YDBA secara virtual di wilayah Bontang dan Paser, Kalimantan Timur dengan tema “Wujudkan Sustainability UMKM melalui Community Development”.

Kegiatan dihadiri oleh Sekretaris Pengurus YDBA, Ida R. M. Sigalingging, Bendahara Pengurus YDBA, Handoko Pranoto, CSR Departement Head PT Pamapersada Nusantara, Maidi Irvan, Koordinator Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Pama Bessai Berinta Bontang, Suryo Aji, Koordinator LPB Pama Daya Taka Paser, Atmaji Priyo Hutomo serta tim YDBA di beberapa wilayah dan para pewarta yang hadir secara virtual.

Dalam #YukExplore ini, para peserta berkesempatan untuk mengunjungi UMKM Kuliner 2Nay binaan LPB Pama Bessai Berinta dan UMKM Perikanan Syufuan Hadi binaan LPB Pama Daya Taka. Keduanya berbagi cerita mengenai bisnis yang dijalankan dengan berbagai inovasi yang menjadikan usahanya tetap eksis dan berkembang hingga kini.

Ida R. M. Sigalingging menyampaikan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai inovasi bisnis yang dijalankan UMKM saat ini, sekaligus dapat menambah wawasan bagaimana para pihak dapat saling berkolaborasi bersama untuk mengembangkan UMKM Indonesia.

“Pengembangan UMKM di wilayah Bontang dan Paser KalimantanTimur, YDBA berkolaborasi bersama PT Pamapersada Nusantara mendirikan LPB Pama Bessai Berinta Bontang pada tahun 2015 dan LPB Pama Daya Taka pada tahun 2013,” ucapnya.

Lebih lanjut, LPB didirikan untuk mendukung UMKM agar mandiri dan berkelanjutan melalui berbagai program pembinaan, antara lain pelatihan, pendampingan, fasilitasi pemasaran dan fasilitasi pembiayaan.

Sementara itu, Maidi Irvan mengemukakan, bahwa kolaborasi pendirian LPB bersama YDBA diharapkan dapat meningkatkan kompetensi UMKM agar mandiri dan ilmu yang diberikan selama pembinaan dapat ditularkan kepada UMKM lainnya.

“Hadirnya LPB diharapkan dapat menjadi teman dan pendamping bagi UMKM Indonesia, khususnya yang berada di sekitar area kerja PT Pamapersada Nusantara,” imbuhnya.

Untuk diketahui, UMKM Kuliner 2Nay, dirintis oleh Nur Aini pada tahun 2009, usaha kuliner ini fokus pada produksi amplang dengan satu varian. Semangatnya untuk terus belajar dan mengembangkan 2Nay, Nur Aini memutuskan untuk menjadi binaan LPB Pama Bessai Berinta pada tahun 2016.

Berbagai program pembinaan diikuti oleh Nur Aini, seperti Pelatihan Basic Mentality & Kewirausahaan, Pelatihan Digital Marketing, Pelatihan Sistem Jaminan Halal, dan berbagai program fasilitasi pemasaran serta fasilitasi pembiayaan.

Dengan menerapkan ilmu selama mengikuti program pembinaan, menjadikan Nur Aini aware bahwa bisnis yang dijalankan harus memiliki keunggulan. Sehingga, Nur Aini terdorong untuk melakukan berbagai inovasi produk yang bisa menarik perhatian customer.

“Awalnya saya hanya memproduksi 1 varian amplang, setelah didorong LPB untuk berinovasi memproduksi varian lain, akhirnya varian produk saya bertambah dan banyak disukai oleh para
pelanggan,” ujar Nur Aini.

Saat ini, Nur Aini memiliki beberapa varian amplang yang menjadi best seller di berbagai pasar. Varian tersebut, antara lain amplang tenggiri, amplang cumi dan amplang kepiting. Bukan hanya soal varian, legalitas usaha juga menjadi perhatian Nur Aini dalam menjalankan usahanya. Kini, produk yang diproduksi Nur Aini berhasil mendapatkan sertifikasi halal yang menjadikan produknya dipercaya oleh para customer.

Produk 2Nay saat ini dipasarkan di berbagai wilayah, antara lain Galeri Pama di Bandara Balikpapan, Galeri Pama di Bandara Banjarmasin, Galeri UMKM YDBA di Jakarta, seluruh mini market di wilayah Bontang, serta di platform online untuk menjangkau customer lebih luas lagi.

Tips berbisnis dari Nur Aini agar terus berkembang dan sustain dalam menjalankan usahanya, yaitu terus berbagi, lakukan pemasaran yang efektif baik offline maupun online dan tetap konsisten dalam menghasilkan produk yang berkualitas.

Syufuan Hadi merupakan UMKM bidang perikanan, Binaan LPB Pama Daya Taka Paser, yang fokus pada bisnis pemijahan dan pembesaran dalam sektor perikanan.

Menjalankan bisnis sejak tahun 2020, Syufuan bergabung bersama LPB Pama Daya Taka untuk meningkatkan kompetensi dalam bisnisnya. Beberapa program yang diikuti, antara lain pelatihan dan pendampingan pemijahan serta pendampingan siklus budidaya & manajemen pakan.

Melalui program tersebut Syufuan mampu melakukan pemijahan ikan secara mandiri dan melalukan proses budidaya yang sudah sesuai standar dengan produktivitas mencapai 30.000 s/d 40.000 ekor dalam satu kali siklus pemijahan.

Dalam menjalankan bisnisnya, Syufuan Hadi juga selalu mengutamakan kualitas bibit dan melakukan edukasi budidaya kepada customer yang membeli bibit ikan tersebut.

Bibit yang menjadi unggulan Syufuan untuk dibudidayakan, yaitu varietas lele Arab dengan keunggulan tahan terhadap cuaca ekstrim dan serangan penyakit, rasa lebih lezat ketika dimasak serta waktu pemeliharaan yang lebih cepat. Selalu belajar dan menggali pengetahuan budidaya perikanan lebih dalam, melakukan evaluasi terhadap proses budidaya serta tidak berhenti berinovasi dalam menjalankan bisnis, menjadi tips Syufuan dalam menjalankan usaha di bidang perikanan ini.

Sekilas Tentang YDBA

YDBA merupakan yayasan yang didirikan oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi ‘Berikan Kail Bukan Ikan’. YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperan serta aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu “Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara”.

Sejalan dengan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa, YDBA juga terus berupaya mengembangkan UMKM di Indonesia agar naik kelas, mandiri dan dapat bersaing baik di pasar nasional maupun global. Sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi UMKM yang juga turut menciptakan lapangan pekerjaan. Hal tersebut sejalan dengan Sustainabiliy Development Goals (SDGs) yang saat ini menjadi perhatian bersama, salah satunya pada goal no. 8, yaitu mempersiapkan pekerjaan layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada pembinaan UMKM yang meliputi UMKM manufaktur, baik terkait value chain bisnis Astra, maupun yang tidak terkait, bengkel umum roda empat dan roda dua, pengrajin dan petani.

Berlandaskan Operating Values-nya, yaitu Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent, YDBA memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM untuk naik kelas dan mencapai kemandiriannya.

Pelatihan akan lebih efektif, jika dilengkapi pendampingan di lapangan melalui 12 cabang YDBA yang disebut dengan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kedua belas LPB YDBA tersebar di Cakung, Jakarta Timur, Banyuwangi, Jawa Timur, Yogyakarta, DIY,  Klaten, Solo, Tegal, Banyumas, Jawa Tengah, Tarikolot Jawa Barat, Sangatta, Paser, Bontang, Kalimantan Timur dan Manggarat Barat NTT. YDBA juga memiliki project pengembangan Jahe Merah di Lebak, Banten.

Hingga Desember 2021, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 12.006 UMKM di bidang Manufaktur, Bengkel, Kerajinan & Kuliner serta Pertanian. YDBA secara tidak langsung juga telah menciptakan 71.522 lapangan pekerjaan melalui UMKM yang difasilitasinya. (hms)