DIGTALPOS.com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO), Rasman Rading, mengingatkan kepada seluruh cabang olahraga (cabor) untuk lebih selektif dalam memilih pelatih fisik yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki usia yang masih produktif. Hal ini disampaikan Rasman sebagai upaya untuk mendukung pembinaan atlet yang lebih maksimal dan profesional.
Menurut Rasman, seorang pelatih fisik idealnya harus memiliki kondisi fisik yang prima dan cukup muda untuk menjalankan tugas berat dalam membimbing atlet. Ia menegaskan pelatih fisik yang sudah berusia lanjut, misalnya 40 tahun ke atas dengan kondisi fisik yang kurang mendukung, sebaiknya tidak dipaksakan untuk menjalankan peran tersebut.
“Saya sarankan pelatih fisik ini jangan yang usianya terlalu tua. Kita perlu menetapkan batasan, misalnya jika usia 40 tahun tetapi kondisi fisiknya kurang mendukung untuk menjadi pelatih fisik, maka sebaiknya tidak dipaksakan. Cari talenta lain yang memiliki kemampuan fisik prima untuk menjadi pelatih,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rasman menekankan pentingnya selektivitas dalam pengiriman pelatih fisik. Ia berharap setiap cabor tidak hanya sekadar memenuhi persyaratan administrasi, tetapi juga memastikan pelatih yang dikirimkan memang memiliki kemampuan dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan. Menurutnya, pelatih fisik yang kompeten akan sangat menentukan dalam kesuksesan pembinaan atlet.
Rasman juga menyoroti pentingnya pemisahan antara pelatih fisik dan pelatih teknik. Ia menjelaskan bahwa pelatih teknik yang kompeten belum tentu efektif jika diberi tanggung jawab sebagai pelatih fisik, begitu juga sebaliknya. Pemisahan tugas ini dianggapnya penting agar setiap pelatih bisa lebih fokus mengembangkan keahlian spesifik mereka, yang pada akhirnya dapat menghasilkan pembinaan yang lebih terarah.
“Pelatih fisik dan pelatih teknik itu harus dipisah. Jika satu orang harus menangani keduanya, tentu hasilnya tidak optimal. Banyak pelatih muda yang berpotensi dan bisa didorong untuk menjadi pelatih fisik. Jadi, mari kita maksimalkan kompetensi mereka,” jelasnya.
Dengan pengelolaan pelatih yang lebih terfokus pada keahlian masing-masing, Rasman optimis pembinaan atlet di Kalimantan Timur akan semakin profesional dan membawa hasil yang lebih baik dalam kompetisi olahraga di masa depan. (Adv)