Agus Yulianto, Pelatih Pencak Silat Kaltim: Dedikasi dan Ketekunan untuk Mewujudkan Prestasi Seni Pencak Silat

Agus Yulianto, Pelatih Pencak Silat Kaltim: Dedikasi dan Ketekunan untuk Mewujudkan Prestasi Seni Pencak Silat
Suasana latihan atlet pencak silat Kaltim. (ist)

DIGTALPOS.com, Samarinda, Kalimantan Timur – Pencak silat, sebagai warisan budaya bangsa, bukan hanya menonjolkan kekuatan fisik, tetapi juga seni gerak yang indah dan mempesona. Salah satu sosok yang tengah berjuang untuk membawa cabang olahraga ini ke puncak prestasi di Kalimantan Timur (Kaltim) adalah Agus Yulianto, pelatih pencak silat kategori seni yang dikenal karena dedikasi dan pengalamannya yang luar biasa. Melalui ketekunan dan kreativitas, Agus bertekad untuk terus mengukir prestasi bersama atlet muda yang ia bina.

“Alhamdulillah, kami mulai melihat perkembangan yang signifikan pada para atlet, baik dari sisi fisik maupun teknik. Sejak seleksi hingga mereka masuk ke Training Center (TC), kami memberikan latihan yang intens dan hasilnya sudah mulai nampak,” ujar Agus saat ditemui di gedung pencak silat Dispora Kaltim, Samarinda, pada Rabu (6/11/2024).

Sebagai pelatih yang berpengalaman, Agus menyadari bahwa pencak silat kategori seni bukanlah cabang olahraga yang bisa dicapai dengan cepat. Dibutuhkan waktu, kesabaran, serta ketelitian dalam setiap gerakan. Agus dan tim pelatih tetap berupaya maksimal agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai. Selain fokus pada kekuatan fisik, Agus juga mengutamakan aspek keserasian gerak, kecermatan, dan kekompakan tim dalam setiap sesi latihan.

Pada kategori seni pencak silat, terdapat tiga nomor utama yang menjadi sorotan, yaitu tunggal, regu, dan ganda. Saat ini, Agus sedang melatih 12 atlet muda, yang terbagi rata antara putra dan putri, dengan masing-masing 6 atlet. Dalam kategori seni, keserasian gerak sangat krusial, karena setiap gerakan harus sesuai dengan pola dan kebakuan yang telah ditetapkan, baik di level nasional maupun internasional.

“Kesempurnaan gerakan dan kemantapan teknik adalah hal yang kami tekankan. Baik di nomor tunggal maupun regu, gerakan harus serasi dan mematuhi aturan yang berlaku. Setiap atlet harus bisa menunjukkan harmoni dalam setiap gerakan,” jelas Agus.

Kendati sudah mengalami kemajuan yang signifikan, Agus masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam menyamakan persepsi gerakan antar atlet. Menyelaraskan pola gerakan, khususnya pada kategori regu, membutuhkan kerja keras karena setiap anggota tim harus bergerak dengan kesatuan yang sempurna.

“Komunikasi adalah kunci utama dalam latihan ini. Kami harus memastikan setiap atlet memahami dan melaksanakan gerakan dengan cara yang sama. Setelah itu, kami baru fokus pada kekuatan dan keserasian gerak untuk menciptakan harmoni,” tambah Agus.

Selain aspek teknis, pencak silat kategori seni juga memiliki ciri khas tersendiri, yaitu penggunaan senjata tradisional seperti golok dan toya. Dalam nomor tunggal, ketelitian dalam memegang senjata serta menjaga aksesoris tetap terpasang menjadi bagian yang sangat penting. Kesalahan sekecil apapun, seperti senjata yang lepas atau aksesoris yang terjatuh, akan langsung mengurangi nilai performa atlet.

“Ketepatan dalam memegang senjata dan kesempurnaan gerakan dari awal hingga akhir adalah faktor penentu dalam nilai akhir. Ini adalah tantangan tersendiri yang harus dihadapi para atlet kami,” ujarnya.

Dengan tekad dan dedikasi yang tinggi, Agus Yulianto bersama tim pelatihnya berusaha untuk terus mengembangkan dan memajukan pencak silat di Kalimantan Timur. Tidak hanya berfokus pada prestasi, tetapi juga pada pelestarian seni budaya bangsa yang memiliki nilai sejarah dan filosofi mendalam. (Adv)

Penulis: YusEditor: Redaksi